Dalam
masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan
berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara
pemakamannya akan semakin mahal. Upacara kematian ini disebut Rambu Solo’. Rambu Solo dalah upacara
adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan
menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh,yaitu kembali
kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan.
Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematian karena orang
yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi
upacara ini digenapi.
Rambu Solo’
merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu
berhari-hari untuk merayakannya. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan
bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit
batu. Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana
Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan Islam) di kalangan orang Tana
Toraja, semakin tinggi tempat jenazah tersebut diletakkan, maka semakin cepat
pula rohnya sampai ke nirwana.
Upacara
pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan,
bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar
keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi
biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu
yang datang dengan tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap
menuju Puya (dunia arwah, atau akhirat). Dalam masa penungguan itu,
jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di bawah tongkonan.
Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman
selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.
Puncak dari upacara
Rambu solo ini dilaksanakandisebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat
beberapa rangkaian ritual,seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan
ornament dari benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke
lumbung untuk disemayamkan, danproses pengusungan jenazah ke tempat
peristirahatan terakhir.
Selain itu, dalam
upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya
adu kerbau,kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum
disembelih,dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian
Toraja.
Tak jarang, turis dari
luar kota Toraja bahkan dari belahan dunia lain rela datang jauh-jauh hanya
untuk menyaksikan langsung upacara adat Rambu Solo’ ini.