Bagi masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan (Sulsel), meyakini
kerbau adalah kendaraan bagi arwah menuju Puya (dunia
arwah, atau akhirat). Kerbau pun memiliki kedudukan unik bagi masyarakat
Toraja. Ia digunakan sebagai alat transaksi dalam perkawinan, warisan, juga
pesta kematian. Selain itu juga diternakkan dan sebagai alat pembajak sawah,
sekaligus dianggap hewan sakral dan simbol status sosial. Di Toraja, hewan
kerbau memiliki julukan khas yaitu TEDONG. Sebutan kerbau malah jarang ditemukan disana karena sudah
terbiasa dengan tedong.
Jenis tedong yang dikorbankan ternyata memiliki kasta
beragam, Pada umumnya, tedong dinilai berdasarkan jenis dan ukuran tanduk,
juga warna kulitnya. Tanduk tedong jantan lebih tinggi nilainya daripada
betina. Tanduk yang berukuran panjang lebih mahal daripada yang pendek. Bentuk
tanduk juga menjadi pertimbangan untuk menentukan nilai tedong. Misalnya
bentuk tanduk sokko , yang arahnya turun dan hampir
bertemu di leher, bernilai lebih tinggi daripada tanduk tarangga yang bentuknya keluar
seperti setengah lingkaran.
Selain itu ada tedong bonga, tedong pudu’ dan tedong sambao’. Tedong bonga atau kerbau belang adalah kerbau
dengan kasta tertinggi. Dinamai bonga karena
memiliki belang (warnanya kombinasi hitam dan putih) di sekujur
tubuh. Pola belang pun akan menentukan harga. Tedong bonga ini
memiliki beberapa jenis, didasarkan jenis dan belang berada. Ada bonga sanga’daran, yaitu kerbau belang bagian mulut
didominasi warna hitam. Ada juga bonga randan dali’ jika
warna alis mata hitam. Juga bonga lotong boko’ jika
memiliki warna hitam di bagian punggung. Yang paling mahal adalah
pola bonga saleko atau doti atau kerbau
belang terbaik, yang warna hitam-putihnya seimbang. Kulitnya didominasi warna putih pucat, dengan dengan bercak atau belang hitam di sekujur tubuh. Harga tedong bonga ini
bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Tedong pudu juga mahal, meskipun tak semahal tedong bonga. Tedong
pudu berwarna hitam dan berbadan kuat. Makanya, sering dijadikan kerbau aduan,
yang diadu saat perayaan rambu solo’ atau pesta kematian. Tedong pudu yang semakin
sering menang tentu punya nilai lebih tinggi dibading yang lain.
ini dia tedong bonga yang harganya selangiiiiit bisa sampai ratusan juta rupiaaah...
waaaa kerbaunya beda daripada yang lain ya kak. ;o
BalasHapusiya kak ini jenis kerbau yg paling banyak dicari dan harganya pun fantastis kak :D
HapusWow,, kerbau disana pun juga harus dihormati ya kak??? :o
BalasHapusiya kak berdasar sejarah sih gitu :D
HapusBerarti, masyarakat disana juga dilarang mengkonsumsi daging kerbau juga dong kak??
Hapus