Jika berkunjung ke
Toraja, yang pertama menarik perhatian sahabat ialah rumah adatnya yang sangat
cantik. Rumah adat Toraja dikenal dengan nama TONGKONAN, berasal dari kata tongkon (artinya duduk
bersama-sama). Tongkonan juga mempunyai berbagai sejarah dan cerita lho, sahabat.. Asal mula Tongkonan
sendiri merupakan rumah yang khusus dihuni kaum bangsawan Suku Toraja. Oleh
karena arsitekturnya yang menarik, Tongkonan kemudian dinobatkan sebagai rumah
adat Toraja. Banyak yang menarik dari Tongkonan ini, salah satunya pada bentuknya
yang unik, tata letak yang apik, serta ukiran di sekujur bagian rumah yang
menarik. Secara umum, Tongkonan ini dikategorikan sebagai rumah panggung yang
terbuat dari kayu. Di depan Tongkonan terdapat lumbung padi (tempat untuk
menyimpan padi), yang disebut ‘alang‘.
Untuk Tongkonan, ada hal
yang mengikat dan tak boleh dilanggar ialah rumah dibangun haruslah menghadap ke utara. Utara
merupakan arah yang penting bagi rumah adat Tongkonan dan masyarakat Tana
Toraja. Oleh sebab itu semua rumah Tongkonan wajib menghadap ke utara. Utara
dan ujung atap yang berdiri berjejer mengarah ke utara merupakan lambang bahwa
leluhur mereka berasal dari utara dan di waktunya nanti mereka akan berkumpul
kembali di utara.
Tidak hanya itu sahabat,
Kepala kerbau tak bisa dipisahkan dari rumah adat tongkonan. Kepala kerbau
menjadi ciri khas dari rumah Tongkonan. Kepala kerbau tersebut ditempel di
depan rumah dan tanduk-tanduk kerbau pada tiang utama di depan setiap rumah. Keunikan
lain yang terdapat di rumah Tongkonan ialah tidak digunakannya unsur logam
(seperti paku) dalam pembuatan Tongkonan. Rumah adat Tongkonan akan terus
dibangun dan didekorasi ulang oleh masyarakat Toraja.
Rumah Adat Toraja ini
memang dahulu dihuni oleh bangsawan saja. Namun saat ini, bukan hal yang
mustahil menjumpai rumah Tongkonan ini dimiliki dan dihuni masyarakat biasa.
Mereka yang jatuh cinta pada keunikan Toraja juga dapat membangun rumah
Tongkonan ini, bahkan hingga dibawa sampai ke daerah perantauan mereka.